Kendaraan sejenis crossover layaknya
Suzuki SX4 yang merupakan perpaduan antara sebuah hatchback dengan SUV
memang memiliki citarasa dan ‘fell’ yang berbeda ketika dikendarai.
Bahkan dalam hal tampilan luarnya pun juga cukup mencerminkan
perbedaanya melalui tingkat Ground clearance yang lebih tinggi ketimbang
mobil hachback dan sedikit menyerupai ground clearance SUV.
Bodi sedang yang ringan didukung dengan
kaki-kaki yang handal layaknya suspensi depan yang memakai Mac Pherson
Strut yang mampu meredam getaran secara signifikan dan membuat kendaraan
tetap nyaman baik di on-road maupun light off-road, suspensi belakang
dengan Torsion Beam yang dapat meminimalisir guncangan sekaligus
bantingan pada bagian belakang serta dilengkapi dengan ventilated disc
(ABS+EBD+BA) rasanya cukup bekerja dengan baik.
Hal tersebut dibuktikan ketika kami
berkendara di medan yang permukaan tanahnya tak rata. Kinerja kedua
suspensi juga cukup baik hingga dapat menekan getaran dan tak menggangu
konsentrasi pengendara akibat getaran-getaran ketika melibas jalur yang
banyak dipenuhi gundukan tanah. Kestabilan ketika bermanuver di medan
tempur bertanah juga tak kalah mantabnya dan mebuktikan bahwa SX4
memiliki handling yang cukup mumpuni.
Dengan disokong mesin berteknologi DOHC,
VVT berkapasitas 1500 cc dan di kolaborasikan dengan transmisi 4-speed
otomatisnya, membuat SX4 tak ketinggalan dengan mobil-mobil yang bermain
dikelasnya. Saat memacu dijalur mulus beraspal, SX4 mampu lari hingga
angka 160 Km/jam walau sebenarnya putaran atas SX4 masih dapat bertambah
namun karena adanya getaran pada stier yang cukup terasa mau tak mau
akhirnya terpaksa melepas pedal gas.
Kekurangan lain dibalik segi desain yang
apik karya desainer Italia, Giorgetto Giugiaro ini adalah pada sisi
visibilitasnya. Lebih tepatnya bukan di bagian kaca depan, namun sektor
sampingnya, lebih-lebih di sisi pengendaranya. Adanya dua palang di
bagian pilar A ternyata cukup meresahkan saat merasakan sensasi
berkendara dengan SX4.
Terlebih ketika melalui jalur berkelok,
pandangan mata terasa cukup terganggu sehingga harus bersusah payah
untuk menoleh penuh guna menghindari terjadinya ‘blind spot’, padahal
sisi visibilitas merupakan unsur penting saat berkendara oleh karena
itu, hal ini menjadi point minus terbesar saat merasakan berkendara SX4
selain dari sisi bangku penumpang di bagian belakang yang tegak
http://www.duniaotomotif.net/oto/cara-kerja-mesin-vvt-suzuki.html
http://www.duniaotomotif.net/oto/cara-kerja-mesin-vvt-suzuki.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar