Selasa, 28 Februari 2012

cara kerja mesin susuki


Suzuki SX4 saat berkendara di jalan yang rata, Kinerja kedua suspensi juga cukup baik hingga dapat menekan getaran
Kendaraan sejenis crossover layaknya Suzuki SX4 yang merupakan perpaduan antara sebuah hatchback dengan SUV memang memiliki citarasa dan ‘fell’ yang berbeda ketika dikendarai. Bahkan dalam hal tampilan luarnya pun juga cukup mencerminkan perbedaanya melalui tingkat Ground clearance yang lebih tinggi ketimbang mobil hachback dan sedikit menyerupai ground clearance SUV.
Bodi sedang yang ringan didukung dengan kaki-kaki yang handal layaknya suspensi depan yang memakai Mac Pherson Strut yang mampu meredam getaran secara signifikan dan membuat kendaraan tetap nyaman baik di on-road maupun light off-road, suspensi belakang dengan Torsion Beam yang dapat meminimalisir guncangan sekaligus bantingan pada bagian belakang serta dilengkapi dengan ventilated disc (ABS+EBD+BA) rasanya cukup bekerja dengan baik.
Suzuki SX4 Memiliki Handling yang Cukup Mumpuni Ketika Bermanuver
Hal tersebut dibuktikan ketika kami berkendara di medan yang permukaan tanahnya tak rata. Kinerja kedua suspensi juga cukup baik hingga dapat menekan getaran dan tak menggangu konsentrasi pengendara akibat getaran-getaran ketika melibas jalur yang banyak dipenuhi gundukan tanah. Kestabilan ketika bermanuver di medan tempur bertanah juga tak kalah mantabnya dan mebuktikan bahwa SX4 memiliki handling yang cukup mumpuni.
Dengan disokong mesin berteknologi DOHC, VVT berkapasitas 1500 cc dan di kolaborasikan dengan transmisi 4-speed otomatisnya, membuat SX4 tak ketinggalan dengan mobil-mobil yang bermain dikelasnya. Saat  memacu dijalur mulus beraspal, SX4 mampu lari hingga angka 160 Km/jam walau sebenarnya putaran atas SX4 masih dapat bertambah namun karena adanya getaran pada stier yang cukup terasa mau tak mau akhirnya terpaksa melepas pedal gas.
Suzuki SX4 disokong mesin berteknologi DOHC, VVT berkapasitas 1500 cc
Kekurangan lain dibalik segi desain yang apik karya desainer Italia, Giorgetto Giugiaro ini adalah pada sisi visibilitasnya. Lebih tepatnya bukan di bagian kaca depan, namun sektor sampingnya, lebih-lebih di sisi pengendaranya. Adanya dua palang di bagian pilar A ternyata cukup meresahkan  saat merasakan sensasi berkendara dengan SX4.
Terlebih ketika melalui jalur berkelok, pandangan mata terasa cukup terganggu sehingga  harus bersusah payah untuk menoleh penuh guna menghindari terjadinya ‘blind spot’, padahal sisi visibilitas merupakan unsur penting saat berkendara oleh karena itu, hal ini menjadi point minus terbesar saat merasakan berkendara SX4 selain dari sisi bangku penumpang di bagian belakang yang tegak

http://www.duniaotomotif.net/oto/cara-kerja-mesin-vvt-suzuki.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar